Selamat Datang

Selamat Datang di Artonespace Jelajah Online

Laman 2



Laman ini memuat contoh cerpen dan puisi yang saya miliki, kritikan dan saran pembaca sangat saya harapkan untuk memperbaiki karya saya selanjutnya.
Nrimo Ing Pandum
Oleh. Akhmad Kartono

Siang itu sinar Matahari terasa panas menembus ubun-ubun setiap orang yang lewat di bawahnya, semakin menambah kering kerongkongan Jupri yang sedang berjalan tergesa-gesa menuju rumah kakaknya di seberang desa tempatnya tinggal, raut mukanya jelas menyiratkan beban yang sangat berat tapi juga harap yang besar.  Maklum saja musim itu adalah musim kemarau yang panjang. Sesekali Jupri berhenti untuk berteduh di bawah pohon yang masih mempunyai sedikit daun sekedar untuk melepas lelah dan mendinginkan kulit kepala dari teriknya matahari. Sambil menarik nafas yang dalam Jupri teringat kepada Surti yang sedang menahan sakit karena akan melahirkan anaknya yang ke lima.
Surti adalah istri Jupri yang umurnya belum genap 24 tahun, namun demikian Surti sudah melahirkan empat anak yang kesemuanya berjenis kelamin perempuan. Bermula dari Keinginan Jupri untuk mempunyai anak laki-laki, konon apabila mempunyai anak laki-laki kelak bisa menjadi tulang punggung keluarga sehingga dapat menggantikan posisi ayahnya. Namun demikian sampai kelahiran anak yang ke empat tetap perempuan juga maka belum genap setahun, Surti sudah akan melahirkan anak kelima dan harapan Jupri kelak yang lahir adalah anak laki-laki.
Keadaan keluarga Jupri termasuk golongan keluarga yang belum memenuhi kriteria sebagai keluarga sejahtera, bahkan lebih condong masuk kriteria keluarga prasejahtera. Bagaimana tidak, pekerjaan Jupri adalah “bubut gawe sawo”atau buruh nyambut gawe sawontene mengambil istilah dari bahasa “Jawa Tegalan” yang artinya kerja serabutan alias apa adanya juga adanya apa. Kadang-kadang kalau ada “tempahan macul” ya dia macul, kalau ada yang ngajak kuli bangunan dia juga kerja jadi kuli bangunan, pokoknya apa saja bentuk pekerjaanya asal halal dia sanggupi kalau menurut bahasa nge-trand-nya mungkin Jupri termasuk orang multi talenta atau manusia serba bisa, tapi sayang nasib belum berpihak kepadanya.
Tempat tinggal mereka di pedukuhan salah satu Desa di daerah Pegunungan Gunung Slamet, Dukuh Telaga namanya, masih tetangga dengan Dukuh Lemah abang termasuk wilayah Desa Cawitali Kecamatan Bumi Jawa Kabupaten Tegal. Dukuh Telaga merupakan Dukuh yang paling Jauh dari pusat Pemerintahan Desa. Arealnya harus menempuh jalan setapak beliku dan harus naik turun tebing sudah itu harus menyebrangi sungai yang begitu lebar.
Setelah lelahnya sedikit menghilang Jupri beringsut segera melanjutkan perjalanan menuju rumah kakaknya di Dukuh Lemah abang. Di depan terlihat banyak anak laki-laki sedang mandi dan bermain air sungai yang begitu jernih, tidak seperti saat musim penghujan karena di musim penghujan warna airnya beralih menjadi coklat kehitaman disebabkan terlalu banyaknya air yang mengalir bercampur tanah gunung. Selintas Jupri membayangkan seandainya yang lahir dari perut Surti adalah bayi laki-laki seperti yang  ia harapkan tentu Jupri sangat bahagia.
“Semoga Kang Watno ada di rumah”  ucapnya pelan, tapi langkahnya ragu bila teringat pesan kakaknya tahun lalu. “sekarang kamu sudah punya anak empat apa masih penasaran pengin punya anak lagi”? saran Saya, segera istrimu ikut KB agar tidak kebanyakan anak”. Pesan kakaknya itu masih terngiang jelas di telinga Jupri. Tapi kalau tidak kepada kakaknya Jupri bingung harus minta bantuan kemana lagi, ke Mertua? Kayaknya urat malu Jupri masih belum putus. Jupri terlalu sering minta bantuan kepada Mertuanya. Dengan segenap keyakinan, Jupri menguatkan tekadnya kembali untuk segera melangkahkan kaki menuju rumah kakaknya.
 Dalam perjalananya Jupri mendadak berhenti lagi  saat ada suara seseorang memanggil namanya, “ Jupri,” Jupri,” Jupri..! Tiga kali suara itu terdengar jelas oleh Jupri.
 “Oh, Pak Lurah”, segera Jupri memburu pak Lurah untuk sekedar menjabat tanganya.
 “Wealah Jup, kelihatanya buru-buru sekali”? Tanya pak Lurah sambil menjulurkan tanganya untuk menyambut jabatan tangan Jupri.
 “inggih Pak, Saya sedang terburu-buru ke rumah kang Watno” jawab Jupri.
“Tapi sedang tidak ada masalah yang serius kan? kenapa mukamu kelihatan penuh beban”? kembali pak Lurah bertanya.
“Oh, tidak Pak.. ”! kata Jupri.
“Begini lho Jup, sebenarnya saya ingin ngobrol banyak sama kamu itupun kalau kamu ada waktu”. Pak lurah melanjutkan pembicaraanya.
Hati Jupri jadi bertanya-tanya ada apa sebenarnya, sampai-sampai Jupri diminta untuk menemani Pak lurah ngobrol. “soal apa Pak? tentang pajak?” kata Jupri dengan nada agak takut.
“Oh bukan”! sambung Pak lurah. “Ya sudah begini saja,  kamu urus dulu keperluan kamu nanti besok kamu ke Kantor  Desa ya! Kalau tidak, biar kakangmu saja yang menyampaikan kepentinganku ini” perintah Pak lurah.
 “Baik Pak, Insya Allah saya datang” jawab Jupri sambil mohon diri untuk melanjutkan perjalananya yang tinggal sebentar lagi.
Di depan halaman kakaknya, Jupri kembali ragu. Takut kalau kakaknya yang akan dimintai bantuan malah marah kepadanya gara-gara Jupri tidak menuruti pesan kakaknya dulu. Tapi sebelum keraguanya terjawab muncul seorang perempuan dari balik pintu depan rumah kang Watno, ternyata yang keluar adalah kakak Iparnya, Istri kang Watno “Eh Yu Anah, Kang Watno-ne ana Yu”? Sambil agak gemetar suaranya”.
“Ada kok, tadi baru saja pulang dari rumah Pak lurah” kata Yu Anah.
 “lho tadi Saya juga ketemu Pak lurah Yu, tapi di jalan, mungkin kang Watno sudah pulang lebih dulu tadi”. Tambah penasaran saja fikiran Jupri, dalam hati dia bertanya-tanya kenapa kakaknya juga dipanggil oleh Pak lurah.
Dari dalam rumah, Kang  Watno mempersilakan Jupri masuk. “masuk Jup!!
”iya kang” jawab Jupri, sambil mengucapkan salam.
“Duduk Jup”! ,“tumben kamu kesini,  rencananya besok aku malah mau ke tempat kamu Jup. Pak Lurah yang menyuruhku”sambung Kang Watno.
“Iya kang tadi saya juga ketemu Pak Lurah, bahkan besok aku di suruh datang ke Kantor Desa, memangnya ana apa sih kang”? Tapi ben baen lah kang,  sekarang yang lebih penting adalah tujuan saya kemari. Karena saya...saya, datang kesini mau minta bantuan kakang”.
 ”lho memangnya mau minta bantuan apa Jup? Kayonge penting nemen”? tegas kang Watno. “Kalau menurut aku sangatlah penting Kang” jelas Jupri.
 “oia, Jup. Bagaimana kabar Istri dan anak-anakmu? Sudah hampir setahun kamu tidak ada kabarnya, kemana saja kamu? ke Jakarta? sela kang Watno, seakan mengalihkan pembicaraan agar sedikit mengurangi ketegangan pada muka Jupri.
 “Mereka baik-baik saja kang, aku juga tidak ke Jakarta lagi ko”. jawab Jupri. “Anu kang, si Surti mau…mau.. melahirkan lagi” ucap Jupri.
“Apa.!! Bojomu pan lahiran maning, berarti si lastri sundulen Jup”. Dengan nada yang  kaget dari mulut Kang Watno ( Lastri adalah anak Jupri yang ke empat ).
“ I…i…iya kang” jawab Jupri dengan menundukan muka.
 “Jupri..Jupri, aku dulu pernah bilang kalau si Surti di suruh ikut KB saja kan?! kamu itu tidak mau nurut sih.  Anakmu itu sudah banyak Jup, sedang kamu sendiri belum punya pekerjaan tetap. Mau dikasih makan apa nanti anak-anakmu Jup”? timpal Kang Watno.
“Aku memang salah kang, aku ora bersyukur, aku terlalu ambisi ingin punya anak laki-laki tapi sampai sekarang malah belum keturutan. Ah..tidak tahu lah kang, sekarang yang akan lahir anak laki-laki atau perempuan” keluh Jupri.
“Sekarang Istrimu dengan siapa”? Tanya kang Watno. “Dia sedang ditunggoni tetangga dan Mbong Parti dukun bayi di dukuh Telaga, katanya sih hari ini sudah saatnya si jabang bayi lahir”.
Sambil mengerenyitkan dahi Kang Watno menyambung pembicaraan,”kalau sekarang yang lahir adalah anak perempuan lagi, terus kamu masih penasaran? Masih pengin punya anak laki-laki?. Apa kamu tidak berfikir kalau anak perempuan juga kelak, kalau sudah besar bakal dapat suami Laki-laki. Biarpun laki-laki itu cuma menantu, tapi tetap saja menantu juga berarti anak kamu juga kan? Jup, rejeki sama halnya seperti bayangan, semakin dikejar semakin jauh. Begitu juga perihal anak, anak merupakan amanat, yang namanya amanat itu tidak bisa diminta juga tidak bisa ditolak”.  “Terus sekarang kamu mau minta bantuan untuk apa”? tanya Kang Watno dengan nada bijaksana.
 ‘Saya mau pinjam uang untuk membayar mbong Parti yang sekarang sedang mengurus persalinan anak saya kang”. jawab Jupri.
“Kamu itu aneh Jup, Istri mau melahirkan tapi Kamu malah pergi. Nanti kalau anak Kamu lahir terus siapa yang akan mengadzani?. ya sudah, sekarang Kamu pulang! nanti urusan dukun bayi biar aku yang membayarnya, yang penting kamu pastikan kondisi anak dan istri kamu dalam keadaan sehat”. sambung kang Watno.
Sambil tersenyum lega, Jupri segera pamit untuk pulang. Dalam perjalananya tak putus ia mengucap syukur kepada Allah yang telah memberi kemudahan atas apa yang ia hajatkan. Sesampai di depan rumanya yang sangat sederhana, terdengar suara tangisan bayi yang baru lahir. “Eeaaa, Eeaa, Eeaaa…”
Segera Jupri  berlari menyongsong sumber suara tersebut, berharap dia akan mendapatkan amanat anak laki-laki seperti yang selama ini ia harapkan. “anaku lanang kan mbong?’anaku lanang kan mbong?” dua kali Jupri menanyakan kepada mbong Parti dukun bayi yang menangani proses kelahiran anaknya.
“eeeh, kebetulan Jup. kamu datang pas anakmu baru saja lahir. Memangnya kamu dari mana saja? Anakmu wadon, ayu, tur sehat  Jup”. ( maksudnya anakmu Perempuan, cantik, dan sehat )   jawab mbong Parti.
Walaupun yang lahir anak perempuan tapi Jupri tetap tersenyum lega Karena Jupri sadar, apapun jenis kelaminya baik laki-laki atau perempuan anak tetaplah amanat yang sudah diberikan dan harus ia jaga agar kelak menjadi anak yang bebakti kepada orang tuanya juga taat kepada yang menciptakanya. Setelah memastikan bahwa anaknya adalah perempuan Jupri segera mendekati anaknya, lalu ia segera mengumandangkan adzan dan iqomah di telinga kanan dan kiri anaknya. Berharap agar kelak menjadi anak yang soleha.
Paginya kang Watno datang untuk melihat anak Jupri, juga karena ia mau menyampaikan amanat dari Pak Lurah. “Silakan masuk Kang! sapa Jupri sambil mengajak kakaknya masuk kedalam rumah”. “Anakmu laki-laki apa perempuan Jup? Tanya kang Watno sambil duduk di bangku kayu yang sudah rapuh karena dimakan rayap.
“ Perempuan lagi Kang, ehm…tapi benar kata kakang walaupun perempuan dia tetap merupakan amanat yang diberikan Allah Swt kepada saya, yang tidak saya minta dan tidak bisa saya tolak” jawab Jupri.
“Nah, kalau kamu bersikap demikian, mudah-mudahan kamu termasuk orang yang mengerti akan nilai syukur Jup. Coba bayangkan Jup, kalau semua pejabat ngerti dan paham seperti kamu.  Tentu mereka tidak akan ngotot untuk mencari dan mencuri sebuah kedudukan. Sebab, bagaimanapun juga jabatan, kedudukan atau pangkat juga merupakan amanat. Sama halnya dengan anak kamu. Jika mereka sadar akan tanggung jawab yang harus dipikulnya setelah medapatkan kedudukan, tentu mereka tidak akan menghalalkan segala cara untuk sekedar mencari dan mencuri jabatan. Akibatnya rakyatlah yang menjadi korban, kayak kamu ini. “sekali lagi, amanat tidak bisa di minta juga tidak bisa ditolak”! terang kang Watno.
 “Selain saya datang untuk menengok anakmu, aku juga mau menyampaikan bahwa desa kita ini akan mendapatkan bantuan 2 pasang  sapi dari pemerintah. Masing-masing akan diamanatkan kepada dua keluarga di desa kita ini. Satu pasang di dukuh lemah abang sedang yang satu pasang lagi diamanatkan kepada kamu salah satu keluarga di dukuh Telaga. Jadi Kamu diamanati sepasang sapi untuk di pelihara, nanti anak dari sapi-sapi itu kamu jadikan hak milik kamu. Sedangkan induknya nanti kamu amanatkan kepada keluarga lain yang kurang mampu di dukuh ini, agar mereka juga mendapatkan hak yang sama begitu juga seterusnya. Sehingga kelak diharapkan setiap keluarga akan mempunyai ternak sapi untuk dikelola, agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka”.
“Alhamdulillah....” ucapan syukur yang keluar dari mulut Jupri. Sambil merenungkan kata-kata yang disampaikan oleh Kakaknya.
Paginya, sambil menimang anaknya. Jupri merenungi kata-kata yang disampaikan oleh kakaknya “Memang benar, sekarang banyak orang  berlomba-lomba mencari kedudukan bahkan dengan segala cara sering mereka lakukan, mereka tidak sadar kalau apa yang diberikan Tuhan pada kita, semua ini adalah amanat yang harus disyukuri dan dijaga dengan baik.  Mereka hanya haus dengan amanat –amanat yang mungkin bukan diperuntukan baginya.
Mulai sekarang saya harus bisa menjadi orang yang bisa menjaga amanat. Untuk itu, anak perempuan saya ini, akan saya beri nama Kona’ah Amanatillah, sebagai doa sekaligus pengingat agar saya selalu menerima apa yang telah diberikan Allah kepada saya dengan ikhlas dan saya akan berusaha menjaga dengan baik amanat yang Allah Swt percayakan kepada saya serta saya tidak akan memaksakan diri untuk mencari dan meraih apa-apa yang tidak menjadi hak dan ketentuan yang Tuhan berikan kepada saya Amiin. itulah harapan yang diucapkan oleh Jupri sambil menimang anak perempuan ke limanya yang baru lahir itu. ( Artone. PBSID. V/d)
               
Cerpen sosial sebagai potret kehidupan masyarakat 






Judul : Kisah Manismu


Aku... ingin slalu menjadi
Sebuah kisah manis dalam hidupmu
Yang tak.. mungkin engkau lupakan
Hingga dunia ini henti berputar...

Usah... engkau untuk sesali
Atas semua yang telah terjadi
Cinta... yang kini ku miliki
Jadi separuh kisah di hidupmu
o...oo..ooo....
 


Judul : Basa-basi Cinta

By   : Cahyo Adi S.
Tak bisa, kukatakan
Saat-saat dekat denganmu
Cinta penuh basa-basi
Cinta memang selalu begitu..

Tak bisa ku lupakan
Saat-saat dekat denganmu
Harusnya kau mengerti
Betapa ku inginkan dirimu..

Reff
     Taukah kau, aku merindukanmu
Walau baru sekejaaap...
Kau pergi dari hadapku
Taukah kau, aku menginginkanmu
Walau dalam hatimu...
Aku bukanlah yang kau mau...
Intro...
Tak bisa ku lupakan
Saat-saat dekat denganmu
Harusnya kau mengerti
Betapa ku inginkan dirimu..

Back to Reff
     Taukah kau, aku merindukanmu
Walau baru sekejaaap...
Kau pergi dari hadapku
Taukah kau, aku menginginkanmu
Walau dalam hatimu...
Aku bukanlah yang kau mau...
o...wo....ooo.... aku bukanlah yang kau mau...

                                           (internal)
 


JANGAN LUPAKAN

                          by : Ahmad Artono

Intro    
     Kusadari semua...
     Memilikimu hal yang tak mungkin....
     Mencintai kamu...
adalah mimpi dalam hidupku..

biarlah waktu yang menjadi...
saksi kisah, indah berdua..
yang tak mungkin akan terlupa...
hanya antara kau dan aku saja...
reff
        dan bila waktu itu
        kau tak pernah membuka hatimu kepadaku
        pasti ku takkan se resah ini
dan bila nanti, kau tak ingin bertemuku lagi
kuharap engkau, tak melupakan kisah ini...
o..wo...o...wo.....o....o...o...
tak melupakan kisah ini.

biarlah waktu yang menjadi...
saksi kisah, indah berdua..
yang tak mungkin akan terlupa....
hanya antara kau dan aku saja...
reff (2x)
        dan bila waktu itu
        kau tak pernah membuka hatimu kepadaku
        pasti ku takkan se sakit ini
dan bila esok, kau tak ingin menyapaku lagi
kuharap engkau, tak menghapusku dari mimpi...
o..wo...o...wo.....o....o...o...
tak melupakan kisah ini. 


 Judul : Sebab Cinta
                                                                                            oleh : Ahmad Artono

Cinta….

mengapa kau diam saja…
adakah yang mengganggumu
merasuk lembut hatimu….

cinta….
Janganlah bersedih lagi
Simpanlah resah ragumu
Sambut bahagia denganku

Seandainya, kudapat terbang
Kan kuajak ke awan..
Kan kupetik bulan dan bintang
Hanya untukmu sorang...

Reff
cinta,,,,
cinta, jangan kau ragu….
karna hanya padamu…
kuserahkan hatiku…

cinta….
cinta, dengarlah aku…
hanya untuk dirimu…
kuserahkan rasaku…


sebab.. aku cinta…
karena.. aku cinta…
cinta.. aku cinta…
 

PESAN CINTA

Cinta…
9 Tahun terkapar oleh Cinta
Kemudian dibangkitkan pula oleh Cinta
Cinta…
Meski dengan wujud yang berbeda
Tapi  yakin bahwa itu Cinta
            Sayang disayang
            Cinta tak lagi sayang
            Mungkin ia sudah bosan?
            Mungkin juga ia muak?
Seumur jagung Cinta ku dekap
Tanpa alasan diapun menghilang
Kepakakan sayap
Torehkan senyap
            Berpaling pada yang lain
            Buat luka perih dalam batin
            Hilang sudah peduli
            Hiraupun tak terasa lagi
Terkutuklah!!!
Terkutuklah!!!
Wahai perampas Cinta
Meski aku masih bisa melihat Cinta tertawa
Tawa Cinta  bersama Cinta baru Cinta
Tawa sembilu…
Sembilu yang mengiris hati
Hati orang-orang buangan
Dalam sunyi…
Akhirnya kembali aku terkapar oleh Cinta.
Sungguh Dua kali aku terjatuh pada lubang yang sama. 
                                     Karena Cinta
             
                                                                                            PBSID/3-D/SORE



HARAP       
                                                                                           
                                                                                           
                                
                                                Sekuat Asa Aku Sampaikan
                                                      Saat Aku Akan Setia

                                   Karenanya diriku luluh
                                   luruh, lepuh,
                                   lemah, gontai,
                                   terbakar,
panas, cemburu,
marah,
tengadah berserah, pasrah,
menaruh harap
atas mimpi yang meluap
angan yang menggurat
meremuk dinding hayal
menggugah gairah
menatap langkah
mengiring kemerincing
nada duka
yang lambat menghilang
hadirmu menoreh batin
melukis kenangan manis
berharap takkan pernah habis
karenanya aku menjadi setia
tetap akan menaruh rasa
rasa yang tak seorangpun bisa menandingi

ASA

Apakah melati?
Apakah Edelweist?
Apakah mawar?
Apakah kamboja?
Kesucian,
Keabadian,
Keindahan,
Atau kematian?
Menatap langit menata hidup
Merengkuh mimpi membakar suluh
Kelakar tawa makin membuyar
Kerontang bumi makin membentang
Menebar asa yang masih tersisa
Benih tertabur di lahan subur
Mengais harap yang tercecer
Abaikan lemah diri
Sambut sinar titian
Di ujung pagi
Tuk teman bekal di ujung hari



LIAR


Tak tahu apa maunya
Tak paham apa yang ada di pikirannya
Memendam hasrat
Berontak penat
Menyengat niat peduli
Yang tidak terkendali

Menjaja cinta
Demi suka semata
Penuhi dahaga batin
Merintih rindu elusan

Sikapnya liar
Penuh nafsu birahi
Bagai singa tertusuk lapar

Tahukah dia
Hidup bukan pesta
Tapi pengabdian
Yang tiada akhir

Akankah mau kembali
Pada mahkota yang suci
Hentikan liar dan raihlah Iman
Agar kelak bisa pulang dengan tenang


I’tiraf

Rendahnya aku yang tidak taat
Yang dekat dengan neraka
Tapi benci dengannya
Inginkan surga
Tapi sedikit sekali bekal yang dibawa

Dosaku terhisap seperti aku menghirup debu jalanan
Masuk ke dalam rongga batin
Menjalar dengan darah yang mengalir
Tubuh tertutup warna hitam
Hitam dosa yang menggumpal

Ya Robb.
Yang maha pengampun
Ampunkanlah dosa-dosa hamba
Dosa yang selalu bermain di hidupku
Singgah di nadiku

Ya Robb
Selamatkan aku dari kejahatan dan kecelakaan
Agar aku menjadi orang yang beruntung
Amiin

Dua Jalan

Jalan Mendaki
Laman-laman teratur dari Yang Maha Pengatur
dari sebuah konsep Kasih dan Sayang
menjadi jalan
panduan, dan tujuan
memberikan pilihan
menjadi pemenang atau pecundang

kayuh biduk hidup
dengan teratur sesuai Sang Maha Pengatur
agar tidak hancur.
mulai dengan sebuah rasa Syukur
niscaya makmur,
hari ini, esok atau kemudian











Simpul Rejeki

Sebuah tapak kulture yang sedikit hancur
dari bongkah polah kepradah
menggeser nurani ke ujung belati
tak bisa goyah meski ingin berlari

bergeser sedikit bisa mati
diam bisa pula menusuk hati
meski hidup bukan pilihan
tapi kenapa masih saja buta oleh keinginan
mekso....mekso....
untuk sebuah kata kuasa
tahan sedikit keinginanmu
besok masih ada waktu
ayo bangun lebih pagi
untuk hari yang lebih berarti



Doa dan Harapan Pan Pilkades

Hanya Allah yang Maha Pelindung
Allah Maha Pemelihara,
Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Allah Maha Pemberi Petunjuk,

Aku Memohon hanya Kepada Allah agar dilimpahkan lagi nikmat Keamanan, Kelancaran, Kedamaian, Kebaikan, dan Keselamatan, dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Randusari Minggu tanggal 1 Desember 2013.
Ya Allah, amankanlah lagi, lancarkanlah lagi, damaikanlah desa kami lagi, pada Pelaksanaan Pilkades Desa Kami, Serta selamatkanlah lagi kami dari keburukan dunia dan ahirat, aamiin Yaa Robbal A'lamiin
 



 Di mana Ruh Sumpah Pemuda

Lunturlah semangat persatuan pemuda,
mana kala sudah mementingkan golongan,
hilanglah semangat bersatu pemuda,
manakala sudah mementingkan kelompok.

perlukah diadakan sumpah baru untuk mengulang persatuan yang kuat, yang digagas para pemuda Indonesia dahulu? dengan dijajah bangsa lain terlebih dahulukah? agar kita bersemangat untuk menjadi bertanah air satu, berbangsa yang satu, dan menjunjung bahasa yang satu... "INDONESIA".

Kita ini Indonesia, bukan orang yang numpang hidup di Indoneisa, Bersatulah!!!! untuk Indonesia.
 



Don't Look At from Inside

Jangan menghitung berapa banyak kisah suksesmu yang telah kau buat,
tapi hitunglah berapa banyak orang yang ikut berperan dalam kesuksesanmu itu,

hargailah itu.....!
(memandang keberadaan orang lain)



Lebih Baik

Lebih baik merasa banyak dosa dari pada merasa suci,
lebih baik merasa kotor dari pada merasa bersih,
lebih baik merasa bodoh dari pada merasa pandai,

merasa berdosa akan menjadikan kita banyak Istighfar kepada Allah yang Maha Penerima Taubat, sedangkan merasa suci akan membuat diri menjadi Ujub shg jauh dari Allah.
merasa kotor akan mengantar kita segera bertaubat dan berserah kepada Allah yang Maha Suci, sedangkan merasa suci akan membuat kita menjadi takabur(lebih mudah menyalahkan orang lain).
merasa bodoh bisa menjadikan kita mau dan menerima pelajaran yang baik dari siapapun, sedangkan merasa pandai akan menjadikan hati kita menjadi sombong tertutup dari kebenaran (menganggap orang lain tidak pantas memberi pendapat atau masukkan).

semoga kita terhidar dari sifat Ujub, takabur, dan sombong, aamiin...
Ya Allah Ridhoilah kami, dan berkahilah lagi atas semua yang Engkau berikan kepada kami, aamiin Yaa Robbal A'lamiin
 


                                  Menghargai Diri
Kalau tidak bisa memberikan yang baik kepada lainnya,
paling tidak kita bisa memberikan yang terbaik untuk diri kita sendiri.

yaitu tepat waktulah dalam Sholat.
   


                                Jangan Melemah
Tidak ada yang perlu dikeluhkan, karena ada Allah SWT Yang Maha Mendengar
tidak ada yang pantas dipusingkan, karena ada Allah SWT Yang Maha Mengetahui
tidak ada yang perlu dirisaukan, karena ada Allah SWT Yang Maha Memelihara
tidak ada yang perlu diratapi, karena karena ada Allah SWT Yang Maha Penyayang.


                                  Takdir
semua sudah menjadi Ketentuan-Nya.... tanamkan jiwa Ikhlas untuk menjadi diri yang berkecukupan, cukup cinta, cukup sayang, cukup waktu, cukup pengetahuan dan cukup berkelimpahan rizki, aamiin
bolehlah kamu menilai,
bolehlah kamu merasa,
bolehlah kamu berprasangka,

hakikatnya, apa yang kamu terima merupakan cerminan apa yang telah kau perbuat.







                     Pengendalian Diri
tahan sedikit penilaianmu,
rendahkan lagi perasaanmu,
kurangi lagi prasangkamu,

semua yang ada di sekitar kita adalah anugrah yang tidak semuanya harus tunduk pada kemauanmu, terkadang kita sendiri yang harusnya lebih arif agar kita bisa belajar lebih bijak.

(sukses adalah kemampuan diri untuk mengendalikan)
            



              Jangan Bilang Benci
Rasa bencimu tidak bisa mengubah Dunia menjadi seperti apa yang kamu inginkan.
coba rasakan alirannya yang kelak membawamu makin dekat ke dalam duniamu.

saat itu engkau akan mengerti nilai "nya" sebgai bagian dari laku-lampahmu.

 

                    Cinta dan Logika
Cinta itu tidak buta sobat,
hanya saja.... cinta itu melumpuhkan logika.

Keberanianmu mempertahankanya, menentang dogma, menutup telinga, melawan kritik, sungguh membuatmu makin terlihat lemah dalam menggunakan logikamu.

yang kamu butuhkan bukanlah prinsipmu saja, tapi terimalah masukan orang lain terhadapmu.
sebab kebanyakan.... penonton lebih JELI dari pada pemain.

            Ada Hak Yang Harus Diperhatikan

Jika ada hak orang lain dalam rizki yg engkau peroleh, kenapa engkau ragu utk mengelurkan dan menunaikannya? sehingga engkau merasa rizki itu adalah hak mutlak milikmu....
seandainya yang Maha Kaya sang pemiliki rizki itu memberikan lebih banyak kepada orang lain, maka engkau tidak menerima kanyataan tsb...
kenapa???
coba renugkan.........
tunaikan hak orang lain agar hakmu ditunaikan Allah Swt. 



                   Ber Dewasa
Dewasa itu simple saja....
hanya butuh keberanian yang tepat.

berani jujur, berani tanggungjawab, berani kuat, yang terpenting adalah berani hidup!

menikah adlh alat mjd dewasa, jka ssudah mnikah tp msh blm jg dewasa mk...
da yg salah dr niat awalnya

 

                Jangan Sibuk Ngurusi Orang Lain
saat engkau buta terhadap rasa letih yg sdh dijalani orang,
atau saat engkau tdk bisa mnyentuh sberapa perih proses yg di jalani utk mncapai sbuah keberhasilan dr orang lain.

maka saat itu engkau sdh menanam benih "iri dan dengki" dlm hatimu
sebab, jika engkau tdk buta dan dpt menyentuh "rasa sebuah proses" org lain.
maka engkau akan setuju, kenapa org lain lebih sukses dr pd dirimu kawan.



                          Jangan Salah Menilai
Jika yang engkau jadikan standar penilaian adalah, bentuk fisiknya saja...
maka siap-siaplah engkau merasakan kekecewaan....
 


                       Prinsip Dalam  Islam
 Dalam Islam, perbedaan itu tdk dilarang
yg dilarang adalah perpecahan.

Tidak ada komentar: